Kamis, 03 Desember 2015

PUISI

SUARA HATI

Awan hitam melukis langit putih
Burung gagak terbang dengan letih
Debu-debu jalanan tersorot lampu kota
Lalu lalang kendaraan seperti riuh ombak samudera

Suara-suara yang tak sampai kepada kata
Adalah doa sunyi yang maha 
Hembusan nafas serpihan perih 
Menebarkan kemurnian cinta dengan lirih
Pohon-pohon yang tenang merunduk sepi

Sinar rembulan menelanjangi malam
Keruh air code tak bisa bersembunyi
Tiga ekor belibis berbaris menjadi  saksi
Gelapnya gua cermai mengurung kesunyian
Rumput-rumput liar menutupi batu-batu
Harapan dan luka selalu menyatu
Dan sejarah selalu bercengkrama dengan waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar