PUISI
SUARA HATI
Awan hitam melukis langit putih
Burung gagak terbang dengan letih
Debu-debu jalanan tersorot lampu kota
Lalu lalang kendaraan seperti riuh ombak samudera
Suara-suara yang tak sampai kepada kata
Adalah doa sunyi yang maha
Hembusan nafas serpihan perih
Menebarkan kemurnian cinta dengan lirih
Pohon-pohon yang tenang merunduk sepi
Sinar rembulan menelanjangi malam
Keruh air code tak bisa bersembunyi
Tiga ekor belibis berbaris menjadi saksi
Gelapnya gua cermai mengurung kesunyian
Rumput-rumput liar menutupi batu-batu
Harapan dan luka selalu menyatu
Dan sejarah selalu bercengkrama dengan waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar